Pada era digital seperti sekarang, penggunaan Internet of Things (IoT) semakin menjadi tren di berbagai sektor, termasuk dalam mengoptimalkan infrastruktur kota di Indonesia. Konsep Smart City yang memanfaatkan teknologi IoT menjadi solusi untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas layanan publik di berbagai kota di Tanah Air.

Menurut Dr. Ahmad Taufik Hidayat, seorang pakar teknologi informasi dari Universitas Indonesia, mengoptimalkan infrastruktur kota dengan IoT dapat membawa banyak manfaat. “Dengan IoT, berbagai perangkat dan sistem dalam kota dapat saling terhubung dan berkomunikasi secara otomatis, sehingga memudahkan pengelolaan dan monitoring secara real-time,” ujarnya.

Salah satu contoh penerapan IoT dalam Smart City di Indonesia adalah penggunaan sensor untuk monitoring kualitas udara. Dengan adanya sensor-sensor yang terhubung dengan jaringan IoT, pemerintah dapat memantau polusi udara secara langsung dan mengambil langkah cepat untuk mengatasi masalah tersebut.

Selain itu, IoT juga dapat digunakan untuk memantau dan mengatur lalu lintas di kota. Dengan adanya sistem yang terhubung dengan IoT, pengaturan lampu lalu lintas dan pengalihan arus lalu lintas dapat dilakukan secara otomatis berdasarkan kondisi lalu lintas yang sebenarnya.

Dalam sebuah wawancara dengan Kompas.com, Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G. Plate, menyatakan bahwa pemerintah Indonesia telah memprioritaskan pengembangan Smart City dengan memanfaatkan teknologi IoT. “Kami percaya bahwa dengan memanfaatkan IoT, kita dapat menciptakan kota-kota yang lebih cerdas, efisien, dan berkelanjutan,” ujarnya.

Dengan potensi yang besar dalam mengoptimalkan infrastruktur kota, penggunaan IoT dalam Smart City di Indonesia menjadi sebuah langkah yang strategis untuk menciptakan kota-kota yang lebih modern dan nyaman untuk ditinggali. Diharapkan, kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan sektor swasta dapat terus ditingkatkan untuk mewujudkan visi Smart City yang lebih baik di Tanah Air.